Senin, 22 April 2013

Gaji Pertama

Pengalaman gw dalam memperoleh gaji pertama sangat mengesankan
Too much laugh
Too much happiness
Too much ego
Too much adventure :)

Pada hari Senin, 15 April 2013 gw bangun siang, terlalu siang sih (--,)
Saat itu si Evans Angokaming Djehadut yang biasa gw panggil "mbak" (yes, she's a women), sedang menginap dan juga siang bangunnya.
Disinilah kisah gaji pertama dimulai.


Sementara gw lagi goler-geler, si mbak Evan ini sibuk dengan handphonenya sendiri
Lagi seru-serunya guling-guling di kasur, do'i tetiba manggil gw dengan matanya yang berbinar-binar, "ran, ntar sore kita ke UNHI yuk!"
UNHI itu Universitas Hindu Indonesia, letaknya di Denpasar bagian jauh dari kosan.

"Ha? ngapain?" gw bertanya dengan malas
"Kita dapet kerjaan! Barusan temenku sms, nanya mau gak kerja nyebar quetioner tentang pemilgub Bali. Kata dia gajinya sekian dengan akomodasi sekian. Aku bilang mau sekalian daftarin kamu. Ntar jam empat sore kita disuruh daftar langsung kesana." Dia menjelaskan dengan panjang lebar. Dengan mata yang berbinar juga.

Reaksi gw pertama kali adalah ( '-') ('-') ('-' )
Yang setelah gw pikir-pikir berubah menjadi ^^ (^O^)b
Jadilah sore itu kita mendaftar di tempat yang telah diberitahukan.

Besoknya, kami disuruh menghadiri pembekalan di suatu gedung yang gak terlalu jauh dari kampus tersebut.
Setelah duduk manis di dalam ruangan dengan berbagai sajen (teh & cemilan) yang telah diambil, kami ngobrol-ngobrol cantik dengan manusia-manusia yang duduk disebelah bangku masing-masing.


Setelah ngobrol, gw kembali mengahadap depan.
Saat itu mata gw langsung tertuju pada sebuah objek mengejutkan di meja pembicara, yang membuat mata membulat sempurna.
"Reno?" tanya gw dalam hati. Terdiam sesaat.

Setelah terpaku beberapa saat, akhirnya pikiran gw jernih kembali.
Ternyata hanya mirip.
Agak horor kalo si Reno geblek bangkit lagi dari kubur --'

Yah, di skip ajalah si Reno.

------------------------

Keesokan harinya, Rabu, 17 April 2013, gw bangun pagi dengan semangat.
Berangkat ke arah Kuta dengan mbak Evan pada pukul 08.00 dengan semangat.
Meskipun keadaan di tengah jalan sangat tersendat.

Tempat yang pertama kali kami datangi sesudah warung makan yaitu kantor kelurahan Kuta, untuk meminta izin "penelitian sebagai mahasiswa atas nama sebuah perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah."
Birokrasinya dapat dikatakan mudah, meskipun ada beberapa kendala.
Setelah dari kelurahan Kuta, kami menuju kantor kelurahan Legian.
Birokrasi di tempat ini, Allahuakbar, baik sekali Pak Lurah beserta staffnya T.T
Tanpa perlu mendatangi kepala RT disana.

Sehabis meminta izin, kami mendatangi beberapa RT di seputaran Kuta.
Bukan perkara mudah untuk bertemu kepala RT disana, dikarenakan mereka sedang menghadiri kegiatan di pura, tempat ibadah mereka.
Kenapa harus mendatangi kepala RT? Karena merekalah yang menyimpan data penduduk. Dan untuk meminta izin penelitian di lingkungan tersebut.

Dikarenakan matahari sudah berada tepat di atas kepala, kami memutuskan untuk istirahat sejenak.
Ngadem di mc.cafee kuta beach.
Dengan ditemani segelas besar ice coffee, kami melanjutkan pekerjaan masing-masing, kembali mendata penduduk mana aja yang akan dipilih secara manual.

Gak kerasa 2,5 jam berlalu, waktunya kembali bertualang menghadapi jalanan Kuta dan Legian yang berliku beserta panasnya langit pesisir yang, yah, dapat meluruhkan segala emosi yang terpendam.

Bukan perkara mudah untuk menemukan alamat yang dicari.
Bukan perkara mudah untuk berbicara meyakinkan penduduk.
Bukan perkara mudah untuk menahan segala emosi jiwa yang telah terpendam.

Waktu telah menunjukan pukul 16.00, para cacing di perut kembali berdemo menuntut jatah energi yg telah habis terkuras.
Kami memutuskan untuk makan di soto ceker Jl. Raya Kuta. 1,5 jam berlalu, kami menyambangi kembali pantai kuta untuk melihat sunset.
Ngomong-ngomong, pantai ini sudah gw lewati belasan kali pada hari itu hanya untuk mencari satu alamat. Yang berujung pencarian beberapa alamat. Kalau biasanya gw merasa tenang berada di pantai, kali ini gw merasa sangat terganggu. Antara cape fisik dan cape hati yang tercampur menjadi satu.

Sampai akhirnya mentari kembali ke peraduan, gw pulang ke kosan. Lelah dan ngantuk.
Sampai dikosan pun gak bisa langsung tidur, kami harus merekap semua data yang seharian dikumpulkan. Selesai jam 23.00 sih ngerekapnya.
Tp gak bisa langsung tidur juga.
Manusia yang bernama Evans Angokaming Djehadut itu entah lagi kemasukan setan apa tumben-tumbenan masih seger sampai jam 4 pagi. Gw tegaskan sekali lagi, dia perempuan. Tulen.

Besok sorenya kami disuruh datang kembali ke UNHI. Ngambil gaji pertama buat gw, dan gaji kesekian untuk partner gw :')

------------------------------

Ada yang bisa nangkep inti dari keseluruhan cerita gw ini?
Intinya adalah rezeki gak akan lari kemana meskipun lo bangun tidur yang teramat siang. Gak ada deh tuh istilah yang namanya rezeki dipatok ayam.


How bless my life is. Alhamdulillah :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar