Selasa, 30 April 2013

Setoples Bangkai

Setoples bangkai yang dikemas sempurna, dilabeli stampel kebahagiaan, diberi pita merah merah jambu.

---------------------

Dulu waktu SMP, sekitar 8 tahun yang lalu, gw dan beberapa orang teman pernah melakukan percobaan tentang daging pada kelas biologi.
Kita membawa beberapa potong daging mentah dan 3 buah toples kosong.

Toples pertama, daging dimasukan tanpa ditutup sama sekali.
Toples kedua, daging dimasukan kemudian ditutup longgar alias tidak rapat.
Toples ketiga, daging dimasukan dengan penutup yang rapat. Sangat sempurna.


Didiamkan selama 3 hari


Keadaan daging setelah dibuka kembali :
Toples pertama, daging sudah tidak berbentuk. Baunya sangat menyengat.
Toples kedua, daging mulai membusuk. Sebelum dibuka tutupnya, baunya sudah tercium.
Toples ketiga, daging masih berbentuk sempurna dan tidak berbau. Tapi setelah dibuka, baunya WOW.


Pada toples pertama gw dapat menyimpulkan bahwa bangkai ini sengaja dibiarkan terbuka.
Ada kebenaran yang sengaja ingin diperlihatkan.

Pada toples kedua, ibarat amatiran atau kebusukan yang tidak ditutupi dengan rapi. Baunya tercium perlahan.
Kebenaran yang terbuka secara perlahan, tapi pasti.

Toples ketiga, ini yang paling berbahaya. Ditutup dengan cara yang sangat rapi, sangat sempurna.
Namun toples itu sudah terlalu lama tersimpan, pitanya sudah belel, penutupnya agak berkarat.
Dianggap barang rongsokan, ada yang iseng membuka penutupnya.


Kalian tau bagaimana aroma daging didalam toples ketiga ketika dibuka?
Gw yakin kalian gak akan mau menciumnya.

------------------

Jadi, kisahmu pada toples yang mana?
Kamu berada diposisi daging atau diposisi "pengamat"?
:)


Kamis, 25 April 2013

Kisah Sebuah Posisi


Seharusnya malam ini gw belajar untuk ujian komprehensif untuk tanggal 6 Mei nanti.
Tapi berhubung otak gw sedang tidak bisa menerima beberapa hal tentang ilmiah, gw akan membagi sebuah kisah buat kalian.
Mungkin bukan hal yang berarti untuk kalian, tapi cukup bermakna buat gw.

---------------------

Sekitar malam sabtu minggu lalu, gw berkumpul dengan beberapa teman KKN gw disebuah tempat makan daerah Sanur.
6 perempuan dan 1 lelaki.
Kemudian dua orang teman perempuan gw ini pamit pulang, yang kemudian disusul oleh dua lainnya.
Sedangkan kami bertiga masih ingin menikmati udara pesisir yang dikemas dalam balutan cahaya lilin yang temaram dan bau langu dari sawah dibelakang restaurant.

Lalu datanglah seorang teman (yang gw lupa siapa namanya) dari teman lelaki gw, mereka satu jurusan tapi mendapat destinasi tempat KKN yang berbeda.
Dia bercerita tentang kisah KKN yang sudah umum. Cinta lokasi.

Awalnya dia mengira kalau hal itu hanya cinta sesaat saja. Sampai dia menyadari bahwa hari-harinya tidak pernah kembali sama.
Setiap hari dia memimpikan gadis itu. Seorang perempuan yang sudah memiliki kekasih.
Dia gak ingin merebut gadis itu, dia hanya ingin terus berada disisinya.

Ketika hati menyatu dengan logika.
Gadis itu mencurahkan segala isi hatinya ke teman baru gw ini, yang sumpah, gw bener-bener lupa siapa namanya. "Kita gak bisa kayak gini terus. Aku sayang sama pacarku, hubungan kita ini salah."

Kami sempat terdiam beberapa saat.
Lalu salah satu diantara kami bertanya, "Kenapa gak diperjuangin? Terus kamu bilang apa pas dia bilang kayak gitu?"

Dia hanya tersenyum, kemudian berkata,

"Kalo ada yang kedua, berarti udah gak sayang sama yang pertama. Sampai dia menyadari bahwa yang kedua itu hanya pelarian saja. Kejenuhan sesaat yang akan disesali pada akhirnya."

Kalimat tersebut cukup membuat gw terperangah. Bagaimana bisa seseorang yang sedang jatuh cinta begitu dalamnya dapat membuat pernyataan seperti itu?
Kok bisa logikanya jalan?

Mungkin dia sadar akan posisinya saat itu.
Mungkin dia sudah memperkirakan dan mengantisipasinya

Posisi.
Ya, semua orang harus mengetahui dan menyadari akan posisinya masing-masing.


Relax and Take It Easy

WHEN I FALL IN LOVE FEELS LIKE,




AND THE TIME WHEN YOU BROKE MY HEART,






BUT YOU'RE FORGETTING SOMETHING, BABY.








JUST SIT AND ENJOY YOUR TEA
:)



Senin, 22 April 2013

Gaji Pertama

Pengalaman gw dalam memperoleh gaji pertama sangat mengesankan
Too much laugh
Too much happiness
Too much ego
Too much adventure :)

Pada hari Senin, 15 April 2013 gw bangun siang, terlalu siang sih (--,)
Saat itu si Evans Angokaming Djehadut yang biasa gw panggil "mbak" (yes, she's a women), sedang menginap dan juga siang bangunnya.
Disinilah kisah gaji pertama dimulai.


Sementara gw lagi goler-geler, si mbak Evan ini sibuk dengan handphonenya sendiri
Lagi seru-serunya guling-guling di kasur, do'i tetiba manggil gw dengan matanya yang berbinar-binar, "ran, ntar sore kita ke UNHI yuk!"
UNHI itu Universitas Hindu Indonesia, letaknya di Denpasar bagian jauh dari kosan.

"Ha? ngapain?" gw bertanya dengan malas
"Kita dapet kerjaan! Barusan temenku sms, nanya mau gak kerja nyebar quetioner tentang pemilgub Bali. Kata dia gajinya sekian dengan akomodasi sekian. Aku bilang mau sekalian daftarin kamu. Ntar jam empat sore kita disuruh daftar langsung kesana." Dia menjelaskan dengan panjang lebar. Dengan mata yang berbinar juga.

Reaksi gw pertama kali adalah ( '-') ('-') ('-' )
Yang setelah gw pikir-pikir berubah menjadi ^^ (^O^)b
Jadilah sore itu kita mendaftar di tempat yang telah diberitahukan.

Besoknya, kami disuruh menghadiri pembekalan di suatu gedung yang gak terlalu jauh dari kampus tersebut.
Setelah duduk manis di dalam ruangan dengan berbagai sajen (teh & cemilan) yang telah diambil, kami ngobrol-ngobrol cantik dengan manusia-manusia yang duduk disebelah bangku masing-masing.


Setelah ngobrol, gw kembali mengahadap depan.
Saat itu mata gw langsung tertuju pada sebuah objek mengejutkan di meja pembicara, yang membuat mata membulat sempurna.
"Reno?" tanya gw dalam hati. Terdiam sesaat.

Setelah terpaku beberapa saat, akhirnya pikiran gw jernih kembali.
Ternyata hanya mirip.
Agak horor kalo si Reno geblek bangkit lagi dari kubur --'

Yah, di skip ajalah si Reno.

------------------------

Keesokan harinya, Rabu, 17 April 2013, gw bangun pagi dengan semangat.
Berangkat ke arah Kuta dengan mbak Evan pada pukul 08.00 dengan semangat.
Meskipun keadaan di tengah jalan sangat tersendat.

Tempat yang pertama kali kami datangi sesudah warung makan yaitu kantor kelurahan Kuta, untuk meminta izin "penelitian sebagai mahasiswa atas nama sebuah perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah."
Birokrasinya dapat dikatakan mudah, meskipun ada beberapa kendala.
Setelah dari kelurahan Kuta, kami menuju kantor kelurahan Legian.
Birokrasi di tempat ini, Allahuakbar, baik sekali Pak Lurah beserta staffnya T.T
Tanpa perlu mendatangi kepala RT disana.

Sehabis meminta izin, kami mendatangi beberapa RT di seputaran Kuta.
Bukan perkara mudah untuk bertemu kepala RT disana, dikarenakan mereka sedang menghadiri kegiatan di pura, tempat ibadah mereka.
Kenapa harus mendatangi kepala RT? Karena merekalah yang menyimpan data penduduk. Dan untuk meminta izin penelitian di lingkungan tersebut.

Dikarenakan matahari sudah berada tepat di atas kepala, kami memutuskan untuk istirahat sejenak.
Ngadem di mc.cafee kuta beach.
Dengan ditemani segelas besar ice coffee, kami melanjutkan pekerjaan masing-masing, kembali mendata penduduk mana aja yang akan dipilih secara manual.

Gak kerasa 2,5 jam berlalu, waktunya kembali bertualang menghadapi jalanan Kuta dan Legian yang berliku beserta panasnya langit pesisir yang, yah, dapat meluruhkan segala emosi yang terpendam.

Bukan perkara mudah untuk menemukan alamat yang dicari.
Bukan perkara mudah untuk berbicara meyakinkan penduduk.
Bukan perkara mudah untuk menahan segala emosi jiwa yang telah terpendam.

Waktu telah menunjukan pukul 16.00, para cacing di perut kembali berdemo menuntut jatah energi yg telah habis terkuras.
Kami memutuskan untuk makan di soto ceker Jl. Raya Kuta. 1,5 jam berlalu, kami menyambangi kembali pantai kuta untuk melihat sunset.
Ngomong-ngomong, pantai ini sudah gw lewati belasan kali pada hari itu hanya untuk mencari satu alamat. Yang berujung pencarian beberapa alamat. Kalau biasanya gw merasa tenang berada di pantai, kali ini gw merasa sangat terganggu. Antara cape fisik dan cape hati yang tercampur menjadi satu.

Sampai akhirnya mentari kembali ke peraduan, gw pulang ke kosan. Lelah dan ngantuk.
Sampai dikosan pun gak bisa langsung tidur, kami harus merekap semua data yang seharian dikumpulkan. Selesai jam 23.00 sih ngerekapnya.
Tp gak bisa langsung tidur juga.
Manusia yang bernama Evans Angokaming Djehadut itu entah lagi kemasukan setan apa tumben-tumbenan masih seger sampai jam 4 pagi. Gw tegaskan sekali lagi, dia perempuan. Tulen.

Besok sorenya kami disuruh datang kembali ke UNHI. Ngambil gaji pertama buat gw, dan gaji kesekian untuk partner gw :')

------------------------------

Ada yang bisa nangkep inti dari keseluruhan cerita gw ini?
Intinya adalah rezeki gak akan lari kemana meskipun lo bangun tidur yang teramat siang. Gak ada deh tuh istilah yang namanya rezeki dipatok ayam.


How bless my life is. Alhamdulillah :)



Senin, 15 April 2013

Potongan cerita

Menyakitkan adalah ketika kamu dikhianati cinta yang dengan sepenuh hati kamu jaga
Disaat semua kepercayaan telah digenggam
Disaat luka lama telah berangsur sembuh
Disaat hati kembali jatuh cinta


Jatuh cinta tidak semudah yang kalian bayangkan


Ada rasa sakit dibalik itu semua yang tidak bisa dikatakan
Disana terdapat kenangan manis yang terlalu pahit untuk dikenang
Ketika semua hal terbalik 180 derajat
Ketika kamu harus menjelaskan permasalahan kepada orang tuamu
Ketika kamu menyadari bahwa kamu bukanlah satu yang diinginkannya


1000 pertanyaan yang menyesakan dada
Terlalu banyak keluhan yang ingin disampaikan
Terlalu banyak makian yang ingin dilontarkan
Terlalu banyak sumpah serapah yang dipendam


Ego yang dipaksakan
Hati yang tak pernah berbanding lurus dengan logika
Peluk dan mawar yang ternyata tak memiliki arti
Ucapan manis yang terlalu mudah untuk disampaikan


Kamu tau hal yg lebih menyakitkan ketika hatimu terluka?
Adalah saat kamu menyadari bahwa Ayah dan saudara lelakimu sama terlukanya denganmu
Saat mereka mengetahui bahwa gadis kecil yang dengan segenap jiwa mereka jaga, tengah tertawa menghadapi hatinya
Adalah saat kamu melihat paras cantik saudarimu mengatupkan rahangnya dengan keras
Adalah saat Ibu yang rela memberikan nyawanya untukmu, terdiam penuh amarah namun tetap menghiburmu dengan nada terendahnya


Terlalu banyak pertanyaan mengapa yang tidak ingin dijawab
Terlalu banyak tatapan mengasihani yang tidak ingin dilihat
Terlalu banyak rasa sakit yang dibawa ketika kamu bertemu dengan orang-orang yang dahulu mengenalkan kalian


Terdapat tempat yang kamu sukai tetapi dalam waktu yang sama ikut menyumbangkan luka yang teramat dalam
Ketika kamu menyukai dataran tinggi dengan kabut yang perlahan turun berubah menjadi salju yang membekukan jiwa
Ketika kamu mencintai deburan ombak suatu pantai namun yang kamu rasa hanyalah angin yang terlalu kencang untuk merebahkan hati


Tidak ada lagi yang perlu dibahas
Tidak ada lagi yang perlu dipertanyakan
Semuanya sudah terlihat dengan sangat jelas


"Sometimes, sagittarius find it difficult to comunicate what they're feeling because they shut down all emotional responses when hurt"

And I chose to write my heart.
Goodbye you there. Don't be naughty. Finish what you started before.
Berbahagialah bersamanya :)


Jumat, 12 April 2013

Fatamorgana padang pasir

Dua manusia dengan dua sifat berbeda
Berada dalam satu frame yang sama
Terjebak dalam satu cerita akan masa lalu

Seperti padang pasir diantara empat musim
Angin menghempasnya keras
Bukan menghilangkan luka,
hanya memindahkan duka

Seperti tersesat di padang pasir penuh derita
Hanya rumah yang akan dicarinya
Kelak dia akan membayar mahal jasa fatamorgana
Sukacita yang berbatas waktu